ILMU BUDAYA DASAR


BAB VII manusia dan tanggung jawab
serta pengabdian

Pengertian pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat atau satu ikatan dan semua itu di lakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencapai kebutuhannya. Hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian tetapi hanya bantuan saja.


Contoh study kasus:
Sepasang suami istri guru sekolah dasar di sebuah desa. Anaknya cukup banyak, yaitu 6 orang. Untuk dapat memenuhi kebutuhan keluarga besar tersebut si ibu tetap bekerja sebagai guru karena tau bahwa gaji suaminya juga kecil. Si ibu di rumah tidak melepaskan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga, karena memang tidak mampu membayar pembantu. Untuk urusan pendidikan di sekolah si bapak yang bertanggung jawab sedangkan si ibu untuk urusan pendidikan yang bersangkutan dengan rumah tangga. Si bapak membimbing putra-putrinya dalam belajar di rumah malam hari, sedangkan siang hari saling dengan praktek biologi seperti menanam sayur. Memelihara ternak yang hasilnya langsung dapat di manfaatkan oleh keluarganya. Si ibu mengajar putra-putrinya memasak, mencuci piring, mencuci pakaian membersihkan rumah. Anak-anaknya mulai harus sekolah di kota, mereka itu hanya di sewakan kamar yang murah dengan harus memasak dan mencuci sendiri yang sudah terlatih baik waktu di desa. Demikianlah maka kamar itu makin banyak penghuninya oleh adik-adik yang juga menyusul kakak untuk belajar di kota. Sekali seminggu seorang pulang untuk mengambil uang dan perbekalan di desa dan sekali sebulan ayah-ibu datang ke kota untuk tetap mengakrabkan hubungan mereka sebagai keluarga, sekaligus mengontrol apakah anak-anaknya menjalankan kewajibannya secara benar. Hal demikian juga dilakukan oleh keluarga itu waktu anak terbesar harus masuk ke perguruan tinggi. Pada waktu si sulung sudah tamat dan bekerja, ia pindah ke tempat kerjanya dan berfungsi sebagai donator terhadap adik-adiknya. Alhasil seluruh putra-putri kelurga guru tersebut dapat menamatkan sekolahnya dan menjadi sarjana. Sementara itu si bapak dan ibu bertahan bekerja sebagai guru di desa demi mengabdi kepada putra-putrinya agar dapat menjadi manusia yang hidupnya tidak sesulit dirinya. Waktu mereka sudah pension mereka merasakan bahwa pengabdiannya pada putra-putrinya juga sudah cukup, mereka merasa puas karena mampu membekali putra-putrinya dengan ilmu yang di jadikan kail dalam menempuh kehidupan ini. Orang tua itu tidak membekali dengan ikatan, karena akan cepat habis tanpa bekas.

Dari study kasus di atas, dapat dilihat bahwa manusia tidak ada dengan sendirinya dan dapat di lihat bahwa pengabdian yang sungguh-sungguh pasti akan selalu membuahkan hasil karena apa yang kita tanam itulah yang akan kita nikmati nantinya.


Macam-macam Pengabdian
1.     1. Pengabdian kepada tuhan terasa menonjol seprti yang di lakukan pada biarawan dan biarawati. Pada umumnya mereka itu adalah orang-orang yang terjun di lading tuhan karena kesadaran moralnya karena panggilan tuhan. Mereka meninggalkan keluraganya dan tidak akan berkeluarga sehingga hampir seluruh waktu pikiran dan tenaga maupun kegiatan hanya tercurah untuk memuliakan tuhan. Dalam agama yang tidak membedakan manusia atas dasar ras ataupun bangsa itu. para biarawan atau biarawati di tempatkan di daerah-daerah yang jauh dan terpencil. Semuanya di lakukan dengan semboyan tugas suci. Selain pada gereja katolik, pada agama budha juga di kenal biarawan dan biarawati dengan sebutan biksu dan biksuni dengan cara kehidupan yang tidak jauh berbeda dengan pengabdian kepada tuhan.

2.       2. Pengabdian kepada Negara dan bangsa yang juga menyolok antara lain di lakukan oleh pegawai negeri yang bertugas menjaga mercusuar di pulau terpencil. Mereka bersama keluarganya hidup terpencil dari masyarakat ramai, sementara itu setiap hari tiupan angin kencang dari laut tidak pernah berhenti, apalgi bila terjadi badai. Mereka bersunyi diri dalam mengabdikan diri demi keselamatan kapal yang lalu lalang. Kesenangan yang dapat di rasakan oleh pegawai negeri di kota tidak dapat di rasakan, mungkin sekali-sekali bila mereka memperoleh cuti tahunan. Kesenangan dan kegembiraan sesama pegawai negeri hanya mereka bayangkan secara terang di alam yang demikian sepi. Anak-anak mereka sulit berkembang sebagai makhluk social dan terbatas untuk dapat mengembangkan diri akibat terpencilnya tempat tinggalnya. Dengan membandingkan mereka dan kehidupan kawan-kawannya di kota atau di tempat yang lebih enak terasa arti pengabdian mereka demi keselamatan manusia lain bangsa dan Negara sendiri.

Kesimpulan:
Pengabdian sangat dekat sekali dengan tanggung jawab, pengabdian juga merupakan sebuah tanggung jawab kita terhadap apa yang kita abdikan itu. apabila kita bersungguh-sungguh terhadap apa yang telah kita abdikan maka kita akan mendapatkan rasa kepuasan tersendiri karena kita telah melaksanakan pengabdian tersebut kepada orang-orang yang kita cintai bahkan kepada tuhan. Menurut saya, semua orang pasti akan mengabdi kepada sesuatu dan terutama mengabdi kepada tuhan. pengabdian,, bagaimana cara pandangan orang terhadap pengabdian tersebut tiap orang mempunyai sudut pandang yang berbeda-beda dan manusia pasti pernah mengabdi atau bertanggung jawab terhadap sesuatu yang di kerjakan.

Sumber:
Soekanto Sorjono;sosiologi suatu pengantar;Rajawali pers,Jakarta,1990.
The Liang Gie;garis besar estetika;penerbit Ikarya,Yogyakarta,1976.




Follow Me On Twitter Follow Me On Instagram Follow Me On Facebook ndorogestii@gmail.com Follow Me On Fanpage Facebook

0 Response to "ILMU BUDAYA DASAR"

Post a Comment