Sepasang Bakiak
Siang
tadi tiba-tiba gue terdiam saat gue tersadar bahwa ada sesuatu yang membuat gue
menjadi bertanya-tanya tentang “perasaan yang sampai ke hati”. Rasa ga jelas
itu muncul lagi, ketika semua pasangan saling kangen, saling ingin ketemu,
saling memberikan sesuatu yang terlihat lebih, gue iri sama mereka, mereka bisa
dengan mudah mendapatkan itu. Tapi gue? Semua harus gue pendam, gue harus
bersabar menunggu kemudian menunggu dan menunggu lagi. Gue nikmatin itu semua
karena gue sedang mencoba melakukan apa yang biasa orang sebut dengn nama “ikhlas”.
Gue punya pacar, tapi gue sering
galau? Aneh kan? Ga ngerti juga sih kenapa bisa begitu? -_-
Gue sering
menyampaikan sesuatu yang gue inginkan sama pacar gue tapi selalu aja jadinya
salah paham dan ribut-ribut kecil. Dari ribut-ribut kecil masalah sepele banget
gitu aja sampe gue selalu menyimpulkan bahwa “gue bukan tulang rusuk dia?”
mungkin begitu karena menurut gue yang namanya tulang rusuk pasti bisa saling
merasakan. Jadi kalo dia ga ngertiin juga gue langsung beranggapan kalau kami
ga cocok. Hmmm sedih nulis ini semua sampai keluar air mata :’( kenapa? Karena gue
yakin kalaupun dia baca ini dia pasti tetap tidak mengerti :’(
Dulu
gue sama dia merasa kalo hubungan ini kaya sepasang sepatu, tapi sekarang udah
berubah hubungan ini udah bukan sepasang sepatu lagi tapi sepasang bakiak yang
sama-sama keras tapi bukan itu yang harus dilihat, tetapi lihatlah dari kata “sepasangnya”
gue sama dia adalah pasangan yang kalau salah satu ilang pasti sepatu itu ga
berguna :’(
Selalu
kangen saat-saat dimana yang namanya jatuh cinta itu muncul, dibikin tertawa, ditelpon,
dijagain, membuat hidup ini menjadi terlihat berguna bukan dengan keadaan
sekarang yang keduanya terlihat sibuk :’(
benar-benar
rindu dengan keadaan seperti itu :’( saat dimana kita melupakan semuanya dan Cuma
ingat kita, lalu melakukan sesuatu hal yang orang lain anggap biasa namun
berharga untuk kita. Really miss you, really really miss you :’(
0 Response to "Sepasang Bakiak"
Post a Comment