Sebenernya pikiran ini lagi ga karuan. Banyak banget hal yang mau di share sama dunia ini. Kalo di ceritain pasti akan jadi novel, mungkin judulnya “LUKA” karena isinya semua tentang kepedihan ga jelas gitu. Pedih banget karena pas bukunya terbit pasti ga ada yang beli, pedih memang.

Hemmm, jadi gini... beberapa jam kemudianaku buka twitter dia, dan ternyata dia bikin luka lagi dengan sikap dia. Dia ga pernah peka sama apa yang aku rasain, padahal setiap ada sesuatu yang ga aku suka pasti aku akan cerita. Semuanya seolah terjadi berturut-turut begitu aja, sampai akhirnya aku memutuskan untuk menyerah.

Jujuraku iri sama mereka, aku iri sama mereka yang lagi tertawa sama dia,aku iri sama mereka yang dengan mudah mendapatkan waktunya,aku iri sama mereka yang hanya dengan sekejap twitnya langsung dibales, aku iri sama mereka (perempuan) yang ada di foto itu dengan raut muka bahagianya, aku iri sama mereka yang dengan mudah mendapatkan itu semua,aku iri sama mereka jujur aku iri banget mereka dengan semudah itu mendapatkannya. Tidak dengan aku yang harus terus memohon waktunya, terus memohon untuk foto bareng, terus memohon untuk bales twit twit aku, terus memohon untuk bisa tertawa bareng aku, semuanya itu permohonan aku, kenapa aku susah untuk mendapatkan semua itu? Apa karena dia bukan milik aku atas izin allah?

aku heran, dia bisa dengan mudah tertawa begitu aja. Apa yang ada dipikiran dia? Dia satu-satunya orang yang bisa tertawa lepas diatas kepedihan aku. Miris memang semua kejadian yang aku alamin ini. Aku yang menunggu lama, tap aku merasa tidak ada artinya dan tidak berharga. Mobil lecet itu jauh lebih bikin dia khawatir, aku cupu dikatain bego gara-gara ga bisa ngelap kaca mobil yang berembun, aku dimarahin saat aku ga bisa bedan mana hujan mana gerimis, aku juga  yang dcuekin gitu aja pas lagi kehujanan hehehe hp malahan yang dia khawatirin dan harus dilindungin  dan dia lupa kalo saat itu ada aku terus mobil bagus sama hp mahal itu jauh lebih berharga daripada aku :’)

kali ini aku bener-bener ingin menyerah. 3 hari aku ga bales sms aja dia ga mencoba menelpon aku ke telpon rumah, ataupun sms aku memaksa untuk bales sms. Itu ga dilakukan sama dia, karena aku kan ga berharga  :’)

aku serahkan semuanya sama allah aja, aku yakin allah akan nunjukin jalan selangkah demi selangkah. Yang aku lakuin sekarang harus sabar, tabah dan kuat aamiin.

Ngomongin tentang nasehat, Selama ini aku sering dapet nasehat panjang lebar dari A sampai Z tapi isinya yaa kaya gitu antara mau menasehati dan tidak niat menasehati. Nah sekarang aku dapet nasehat tentang rasa iri. Abang aku bilang iri itu ada karena ikta terlalu melhat dunia, kita terlalu ambisius mengejar dunia dan lupa akhirat. Aku akan terus ingat kata itu dan insyaallah aku ikhlas apapun yang terjadi. Masalah hati ini terluka, hati ini memang udah terluka, goresannya udah banyak tapi goresan ini akan terus bertambah jika kita masih saja memikirkan dunia.

Dia... mungkn memang itu kehidupan dia. aku berhenti untuk dia. Kebahagiaan dia adalah dengan tidak adanya aku. Karena aku tidak berharga :’)

Calon suamiku, aku menunggu kamu pada hari dimana allah mengijnkan pertemuan kita. Aku menunggu, menunggu untuk imamku.  Datang yaa untuk manusia yang tidak berharga ini :’)


01 Februari 2014    01:30 am