must i love him..??


Haruskah aku mencintainya I

*Semakin dekat semakin aku takut untuk kehilangannya. Ya ALLAH jangan pisahkan aku dengan dia*
Aku senang aku bertemu dengan sosoknya yang penyayang dan di setiap aku jalan dengan Dion panggilannya, aku selalu merasa nyaman dan benar-benar terjaga. Aku merasa bahwa Dion lah yang terakhir yang ada di hati aku. Aku benar-benar takut kehilangannya…

Hari-hariku menjadi semakin indah dengan sikap hangat pribadi seorang Dion meski terkadang Dion terlihat menyebalkan tapi itu tidak mengurangi sedikitpun tentang perasaanku terhadapnya.

2009 Tahun baru kali ini adalah yang paling indah bersamanya. Huhpt aku benar-benar merasa bahwa aku adalah aku. Aku pun merasa bahwa aku telah menemukan sesuatu yang hilang entah itu apa dan Aku tak peduli mau jam berapapun, sampai kapanpun aku pasti akan tetap ingin dengannya. Sampai mama sering menegurku karena aku selalu lupa waktu dan lain-lain.

Selalu saja ada hal indah dan kejutan-kejutan kecil yang Dion berikan kepadaku. Hhehehehe Dion I miss u. paling bisa buat aku senang hehheehehe. Aku merasa kalau aku adalah wanita yang bisa kamu cintai apa adanya. Tanpa aku harus berubah jadi dia atau mereka. Indah banget bisa menghabiskan malam bareng kamu. Makan martabak duren bareng, makan nasi goreng bareng, minum buavita jambu sampe kembung. Hahaha banyak hal yang udah aku dan kamu lakuin. Uang yang habis ratusan ribu tiap kali kita jalan sebanding dengan kebahagiaan aku dan kamu. Sampai makan pop mie di pinggir laut hahaha. Makan nasi goreng tiap pagi siang sore. Lucunya liat muka panic kamu sewaktu kamu nabrak kucing hahaha. Manisnya kamu waktu kamu sakit tetapi memaksakan datang kerumahku sampai kamu di marahin gitu sama ibu kamu hehehe. Ya ALLAH jangan pisahkan aku dengan dia.

*pertengkaran itu*
Hari ini Dion menelponku aku tidak mengerti dengan sikapnya yang tiba-tiba “berubah” dan Dionpun bilang kalau lebih baik kita temenan aja dan pernyataan itu membuat aku sedikit terpukul. Bahkan aku menjadi pemarah, kesalahan yang Dion buat sengaja atau tidak sengaja dengan sadar atau tidak sadar menjadi hal yang paling menyebalkan dan membuat aku semakin membencinya. Setiap saat, di telepon, sms, ketemu, aku dan Dion sering berdebat hingga aku merasa kalau aku dan Dion sudah tidak cocok.
Malam ini aku bertengkar hebat karena masalah yang ga pasti, karena masalah yang ga jelas dan karena masalah ke sok tauan dari aku dan Dion.

*Dia telah melepaskanku dengan sebuah pelukan*
Malam ini Dion datang. Jujur aja kalo aku ga dengerin semua yang Dion bilang ke aku, karena aku tau Dion akan pergi. Aku ga tau mesti gimana lagi saat ini, kalau aja aku bisa untuk teriak kenceng mungkin aku akan menyuruh Dion untuk pulang saja kerumahnya daripada aku harus melihatnya dan sakit banget buat aku. Aku ga bisa bilang apapun selain iyaa atau tidakk dan air mata ini. Rasanya cukup untukku dengan Dion malam ini.
Tapi ternyata tidak, Dion masih berbicara entah itu ”apa” yang aku semakin tau kalau Dion ingin pergi. Aku ga bisa mencegahnya lagi, sudah cukup Dion bernyanyi yang membuat kupingku panas. Sudah cukup Dion berbicara dan menuduhku tentang sesuatu yang aku sendiri tidak tau apa itu. Dion menatapku “aku pasti kembali” sambil memelukku. Entahlah apa yang aku rasa dengan malam ini. semakin dekat aku dengan dia, dia pasti tau kalo aku semakin pula aku takut untuk kehilangannya. Kali ini aku benar-benar ga bisa bilang apa-apa, sekalipun itu bilang iyaa atau tidak dan selain air mata ini yang jatuh membasahi keheningan aku dan Dion. Perlahan-lahan Dion membalikkan badannya. Malam ini Dion pasti bercanda kalau dia akan pergi dan besok pasti akan baik-baik saja. Saat mulai menyalakan motornya, tatapan Dion malam ini beda banget, seperti ingin memberi tau sesuatu dan sayangnya aku bukan psikolog atau peramal jadi aku ga bisa baca pikiran orang aku Cuma bisa menatapnya dengan senyuman kecil dari bibirku ini.

*slow but sure*
Seminggu setelah malam itu. Hpnya Dion ga aktif. Ga tw mesti gimana lagi. Rasanya percuma juga aku mencoba mencegahnya untuk pergi dan mungkin ini keputusan yang tepat. Dan aku ga bisa berbuat apa-apa. Aku hanya menerima meski itu sakit.
Semakin lama aku merasa Dion semakin menghilang. Hmmm, sepertinya Dion berhasil untuk menjauh dariku. Tapi tidak denganku, setiap kali aku mencoba menghubunginya tetapi ga bisa selalu saja “nomor yang anda tuju sedang berada di luar jangkauan” ayooo dong operator aku kangen nih, aku Cuma pengen tau apa dia baik-baik aja atau ga. Aktifin dong aktifin…. Ya allah aktifin hpnya. aminn
Semakin hari tanpanya aku semakin merasa seperti ikan yang keluar dari aquarium dan berasa kekurangan air saja. Hmm jahat banget sich kamu Dion, bisa secepat itu ngelupain semuanya. Kamu pergi saat aku sudah terbiasa dengan adanya kamu.
Yaa Dion selamat yaaa, kamu berhasil pergi dan menjauh dari aku. slow but sure and I hate it oke…..

*mulai terlihat frustated*
Banyak banget Dion tulisan-tulisan tentang kamu. Cerpen-cerpen ga jelas tentang kamu. Sampai dataku penuh semua karena kamu. Nulis tentang kamu sampai ga ingat waktu. Sampai aku makan 1 minggupun bisa di itung pake jari berapa kali. Sekolahku ga pernah jelas, keterlambatan aku untuk bangun pagi sering banget terjadi. Penjaga sekolah sampe bosen tiap pagi ngehukum aku. Teman-teman sekolahku sampai bosen denger cerita sedihku. Penjaga warnet kesenangan punya pelanggan kaya aku yang main game berjam-jam dari pagi sampai malam. Belum lagi aku sering masuk angin gara-gara sering keluar malam ga jelas sendirian. Adikku saja sampai kangen sama kamu dan aku ga tau harus bilang apa saat adikku bilang kalo dia kangen sama kamu. Liat deh mataku Dion, seperti lingkaran mata panda. Liat deh Dion badanku, semakin kurus tak terlihat. Liat deh Dion hatiku, udah banyak lagi yang kosong dan sepiii…. Hey Dion apakah kamu tau itu……???

*kamu kenapa?*
Aku mencoba untuk menghubungi Dion lagi. Dan yesss ternyata nyambung “hey Dion, lagi apa?” suaraku mulai terdengar sedikit gugup saat mendengar suaranya yang telah lama tak ku dengar dari telingaku. “kenapa?” jawabnya sinis, deggg membuat aku mendadak menjadi panas dingin. “mmmm uhmmm ehmmm kamu mau nganterin aku ga?” huhpt terpaksa deh kali ini aku berbohong, mampus deh kalo Dion nanya kemana, aku jawab apa yaa nantinya. Aduh Dion aku Cuma pengen tau aja kalo kamu masih mau jaga aku apa ga. “sory ya Tina, mending lo ga usah ganggu hidup gw lagi. Kita hidup masing-masing aja” tut…tut…tut telepon langsung di tutup. Deg hatiku kaya sakit banget, lebih sakit dari penyakit typus lebih sakit dari jatuh dari motor. Ga nyangka banget, Dion yang aku pikir bener-bener sayang sama aku tulus bilang kaya gitu..?? hello aku ga mimpi kn…?? Aku Cuma bisa nangis sambil ngaca, kenapa?? Kenapa?? Kenapa?? Kenapa Dion?? Ada apa?? Kamu beneran Dion?? Ini yang namanya Dion? Ini emang sifat kamu yang sebenarnya..?? Dion aku kenapa?? Kamu kenapa??

*must I love him??*
Aku liat jam tangan baru jam 7 malem. Ahh masih sore buat aku pulang cepet. Lanjut aja deh maen gamenya huhu… “drttt,,,drttt,,drttt,,,drrt” hpku bergetar. Hmm ganggu aja sih nih. Aku buka hp hmm ternyata temanku sms “Tina Dion kecelakaan tuh lo ga jenguk dy?” karena panik dan ga percaya juga aku telpon aja temanku.
“beneran Dion kecelakaan?” tanyaku mulai khawatir.
“ya iyalah masa gw bohong c” jawabnya dengan pasti.
“kata siapa kamu?” tanyaku yang ragu lagi.
“kata temannya Dion lah” mencoba meyakinkanku.
“di rawat di mana?” tanyaku yang semakin bawel.
“gtw gw, lo coba aja Tanya temannya” mulai kesel temen aku ini.
“oke-oke” teleponpun di tutup mengingat pulsa aku juga yang limited. Hmm jadi khawatir banget deh kamu kenapa c dion..??
Setelah beberapa menit aku terdiam. Mengingat aku ga tau rumahnya di mana nan jauh di sana di tambah lagi aku ga tau dia di rawat dimana sekarang Akhirnya aku dapet ide untuk mencarinya di facebook. Dan yesss, ternyata ada facebook dy. Aku mencoba untuk mengadd dia sebagai temanku dan aku coba untuk ngemesage facebooknya. Dengan kata-kata yang panjang dan ga penting semuanya aku tulis di situ.

Ke esokan harinya aku selalu buka fb aku berharap kalau dia akan membalas message aku. tapi ternyata itu Cuma mimpi. Aku ga putus asa sampai di sini. Terus coba mencari tau dengan segala yang ada. Aku coba telepon teman dekatnya dan setelah aku Tanya panjang lebar tentangnya ternyata emang bener kalo Dion kecelakaan. Saat aku mencoba untuk menjenguknya tetapi tidak bisa dan tidak boleh. Hingga aku dengar ada orang ke tiga dari balik telepon yang di sana bilang kalau Dion sudah punya pacar. Waww aku pikir Dion benar-benar akan kembali. Hehehehe Cuma bisa ketawa sama bengong aja. Hmm, ternyata gini yaa Dion, apa mungkin dia bisa kembali dan pasti akan kembali tanpa sebuah komunikasi..?? tanpa kabar…??? Dan sekalinya ada kabar eh ternyata udah punya pacar lagi… huhpt Cuma bisa diam dan ga tau mau bilang apa lagi selain perasaan kecewa.

Aku coba bilang ke temannya supaya aku bisa bicara sama Dion tetapi katanya Dion ga mau. Ga tau kenapa kayanya Dion benci banget sama aku. sejujurnya aku ga percaya kalau Dion udah punya pacar lagi ga mungkin banget Dion kaya gitu. Aku tau banget siapa Dion… tapi semakin hari setelah kejadian kecelakaan itu Dion memang benar-benar membenciku. Aku jadi ngerasa ga ada di dunia ini buat Dion. Dion aku Cuma butuh kejelasan dia kaya gimana. Aku Cuma butuh dia untuk menjelaskan Sesuatu tentang harapan ini. Tapi kenapa dia selalu menjauh..?? kalau begini terus kenapa? Kenapa?? Kenapa?? Apakah aku harus hidup di bawah ketidak pastiannya dan Haruskah aku mencintainya…???





Follow Me On Twitter Follow Me On Instagram Follow Me On Facebook ndorogestii@gmail.com Follow Me On Fanpage Facebook

0 Response to "must i love him..??"

Post a Comment