--- rasa yang tertinggal ---

Rasa yang tertinggal


Kamu memang sangat baik sekali. selalu banyak hal baru yang aku dapatkan dari kamu. Selalu menjagaku dan membuatku tersenyum. Semua itu memang selalu aku ingat karena kamu satu-satunya lelaki yang mengajarkan aku mencintai tanpa pamrih. Mencintai dengan tulus, menyayangiku sebagaimana kamu menyayangi diri kamu sendiri.


Telah lama aku mencarimu, tapi kamu tak pernah datang dalam pencarianku, hingga aku mulai lelah. Jangan pernah kau hiraukan perasaanku, tak usah kamu berkata banyak tentang sesuatu yang pasti menurutmu dan tidak pasti menurutku. Karena ketidak pastian adalah sifat utama dari waktu. Aku tau bahwa yang pasti dari setiap kata-katamu adalah kepergianmu. Pergii,, pergii,, pergii. Kamu datang memang untuk pergi …… aku benci itu. Mending ga usah datang aja sekalian.!!!

Di tengah-tengah langkah pencarianku, ku bertemu dengan kamu. kamu berkata bahwa ‘harapan itu telah kosong’. Dalam jiwaku selalu berangan tuk tetap bersamamu, entah ini sebuah karunia atau kutukan hingga akupun selalu menyebut namamu. Lelah aku memahami tentang rasa yang bertubi-tubi menerjang otakku tentang perasaanmu.

Kamu selalu seperti itu, hanya bisa menunjukan perasaan itu di awal. Tapi kamu tak mampu untuk mempertahankan itu. Sekarang kamupun pergi dan ku tak tau rencana apa lagi yang akan kamu buat..???

Aku sudah bersamanya. Tidak bisa lagi aku terus tuk dapat menjaga rasa ini. Karena rasa ini bukan untukmu tapi untuknya. Untuknya yang mampu mempertahankan cinta ini. Kamu pernah berkata, “kalo kamu udah punya someone, terus aku datang di hidup kamu. Kamu bakalan pilih someone itu dari pada aku. Karena aku Cuma bisa ganggu kamu”
Akhirnya aku mengerti bahwa aku sebenrnya mencintai dia, dia yang telah lama menemaniku saatku terjatuh karenamu. Betapa banyak pengorbanan hal kecil darinya yang membuat aku kembali menemukan siapa diriku sebenarnya. Butuh waktu yang lama untuk bisa move on, dan ia menjagaku, merawatku saat ku terjatuh karenamu.

Akupun sadar, bahwa aku dan dia benar-benar saling menyayangi hanya saja ALLAH mengujiku lewat kamu. Ternyata semuanya itu udah berubah, kamu yang memang dulu sangat aku sayangi sudah tak dapat lagi aku bisa menerima kamu kembali di hidupku karena kamu telah menghilang dan membiarkanku sendiri bertahun-tahun tanpa ada komunikasi.

Maafkan aku jika kamu berfikir bahwa aku telah mempermainkanmu, maafkanku jika ku tak bisa jaga rasa ini. Karena semua itu berawal dari kejadian 1 tahun yang lalu, saat ku masih jaga rasa ini dan mengetahui bahwa kamu sudah dengan yang lain. Kamu tak pernah datang untuk konfirmasi itu, kamu hanya diam dan menuruti egomu saja. Sementara aku selalu terbuai oleh mimpi-mimpi anehku denganmu.

Kini, aku telah bersamanya, aku lelah jika aku harus memulai dari nol dengan kamu. Aku takut kamu pergi lagi. aku sudah terlanjur menyayanginya, jangan kamu hancurkan kebahagiaan ini untuk yang kedua kali. Jangan bilang yakin bila kamu akan membuatnya ragu. Jangan bilang percaya jika kamu akan membuatnya kecewa.

Please, mengerti aku sebagai wanita, sebagai diriku. Yang aku tau

“yang tidak pasti di dunia ini adalah ketidak pastian dan ketidak pastian adalah sifat utama dari waktu.”   (5 cm)

Bukan

“yang pasti di dunia ini adalah berusaha, dan yang tidak pasti di dunia ini adalah orang-orang yang malas”. (Mr.x)

Maaf kali ini aku tidak sependapat denganmu. Cintailah seseorang yang memang benar-benar kamu cintai. Jangan mempermainkan aku lagi, aku memang anak kecil tapi aku mempunyai hati nurani. Makasih saat itu 2 tahun yang lalu kamu telah mengajarkan aku banyak hal. tapi kini semua rasa itu telah tertinggal ^^ L




Follow Me On Twitter Follow Me On Instagram Follow Me On Facebook ndorogestii@gmail.com Follow Me On Fanpage Facebook

0 Response to "--- rasa yang tertinggal ---"

Post a Comment