--- 5 sahabat ----

5 sahabat

Namaku Tia aku mempunyai 4 sahabat yang sangat menyayangiku, begitupun denganku yang sangat menyayangi sahabat-sahabatku ini.kami bersahabat sejak smp kelas 1 hingga kini aku kuliah meskipun teman-temanku ada yang bekerja dan menikah. Kami selalu berbagi sejak kami smp hingga sma. 4 sahabatku itu bernama sisi, dadah, rina dan una. Yang sudah menikah adalah dadah dan rina. Meskipun mereka sudah menikah tetapi mereka tetap tidak lupa terhadap teman-teman yang lain.


Siang ini aku, sisi dan una sedang duduk di halaman rumah una sambil berbicara mengenai liburan tiba-tiba dadah dan rina datang dan berkata.
“hey, mending kita liburan untuk hiking aja kan kita semua suka hiking nih? Target kita ke mahameru aja gimana?” usul rina.
“wah bener tuh” penegasan kembali terlontar dari mulut imut una. Una dan rina memang sudah tidak tinggal di bekasi, meskipun sudah tidak tinggal di bekasi aku tetap senang mempunyai sahabat seperti mereka yang bisa datang ke bekasi meskipun hanya sebentar. J

serentak semua pun menjawab “oke, besok kita berangatttt”

***
Malam ini aku gelisah sekali dhe, seperti ada yang beda dengan diriku. Aku menjadi deg-degan dan seperti ragu-ragu untuk pergi ke sana. Tapi membayangkan wajah senyum sahabatku rasa deg-degan dan ragu-ragu itupun hilang seketika. Hmm sahabat… aku tak sabar ingin menyambut hari esok. ^^

---

Pagi ini, aku dan sahabatku berangkat naik kereta malang, setelah turun dari kerete aku dan sahabat-sahabatku menaiki bus.

Setibanya di sana, hari sudah mulai gelap. Samar-samar terlihat dari kejauhan gunung mahameru. kami agak ragu sekali, karena mahameru memang gunung yang sangat besar, lebih besar dari bromo. Kembali akupun ragu, namun sisi selalu memotifasiku dan berkata bahwa “kita pasti bisa” sahabat-sahabatku yang lainpun selalu menyemangatiku di saat aku sedang ragu.

Malam ini karena lelah sekali, kami memasang tenda untuk segera beristirahat di kaki gunung mahameru. Di sela-sela waktu ketika aku hamper menutup mata untuk tertidur tiba-tiba saja aku di kejutkan oleh teriakan suara una.
“heiii,,,, semuanya jangan tidur dulu donkkk ayo kita main tebak-tebakkan keq atau apalah. Ayoo donk” ujar rina sambil menggoyang-goyangkan badan ku dan badan sisi. Begitupun dadah yang terus mencoba membangunkan una yang tidurnya susah sekali untuk dibangunkan.

Okee,, okee,, akupun kalah, aku jadi tak bisa tidur dan dengan terpaksa aku membuka mata. Kami tidur berlima karena tenda yang kami buat tidak begitu besar maka kami tidur dengan posisi lingkaran. Atau lebih tepatnya membentuk segilima.

“nah, sekarang kan kalian sudah bangun semuanya nih. Aku punya permainan klasik nih” ujar dadah yang kemudian mengerluarkan botol kosong dari dalam tasnya. Sementara aku, sisi, dan una hanya hening, terdiam dan terpaku menyasikan dan mendengarkan instruksi dari dadah dan rina.
“jadi botol ini akan di putar. Nah kalo misalnya botol ini berhenti pada sisi. Itu tandanya sisi yang berhak menjawab pertanyaan dari kami yang tidak di tunjuk oleh botol” tegas rina.
Kami semuapun sepakat untuk mengikuti permainan ini. Aku melihat jam tangan kini sudah pukul 1 malam. Yang terdengar hanya suara-suara serigala dan angin malam yang menyapu dedaunan tengah malam ini.

Heningg,,,

1


2


3


Permainan di mulai.. botolpun berputar, melewatiku, melewati sisi, melewati dadah, melewati una dan melewati rina. Semakin berputar hingga botol itupun tertuju pada una. una mulai deg-degan, terlihat sekali keringat panas dinginnya sudah mulai mengalir melewati pipinya dan bibirnya berkomat-kamit tatkala sedang meminta pertolongan allah semoga ia bisa menjawab pertanyaan gila dari sahabatnya ini.
“yaappzz, botol berhenti pada una. Sekarang aku ingin bertanya” ujar rina sambil tersenyum
“aaa…pppppp…..pppaaaaa??” gugup una
“jika kamu yang mati pertama kali di gunung mahameru ini. Siapa selanjutnya yang akan ingin kau bunuh?. Hhahahaha” ledek rina pada una. Tersentak aku, dadah, sisi dan una kaget mendengar pertanyaan yang di lontarkan pada rina. Dengan gerammm yang teramat sangat unapun langsung cemberut.
“udah lha kita tidur aja males ikuti permainan gila kaya gini” ujar una sambil mengambil selimut.

“heii, heiii hawanya kok jadi beda yaa?” tiba-tiba dadah memecah suasana hening saat aku tak bisa tertidur.

“ehemm,, ehemm, biasanya kalo yang tidur di tengah itu nti yang bakalan di cari sama hantu. Hhahahaha” suara rina, memecah keheningan. Hingga una pun terbangun, takut dan parno. Akhirnya una pindah merubah posisi tidurnya menjadi di sebelah dadah, aku dan sisi keheranan dan tertawa sangat ngakak melihat aksi una yang sangat ketakutan dan parno itu. Akhirnya malam ini aku dan ke empat sahabatku tidur acak-acakan kini bukan segilima lagi tapi menjadi segi tak beraturan. Ahahahahaaa…

***

Pagi ini udara sangat cerah banget. Aku nikmati pagi ini dengan sarapan pop mie bersama dengan sahabat-sahabat aku. Setelah makan kami segera merapikan tenda-tenda dan memulai perjalanan. Tiba-tiba di tengah-tengah perjalanan aku terkejut melihat aliran air sungai yang sangat deras sekali. aku dan sahabat-sahabtkupun tak mau ketinggalan melewati ini. Kami kemudian mencari perahu dan memakai baju safety.

Airnya deras sekali,, akupun dan sahabat-sahabtku sangatlah riang sekali. hingga perahuku menabrak sebuah batu besar..

“aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa”


Jegerrrrr……………………………………………………… perahu kami terbalik L
Gelappp sekali rasanya……
~



~



~



~


~






~




~


~


~

~



~



~



~


Aku tersadar dari pingsanku akibat perahu tebalik dan menghanyutkan diriku. Sore ini, Aku berada di tepi sungai. Aku lihat kiri, kanan tidak ada satupun sahabatku yang terlihat. Aku menangis di kaki gunung mahameru. Aku adalah yang paling kecil, kini aku sendiri..?? kemana sahabat-sahabtku?? Hiksss.. hikssss… hikssss…

“hey, kamu masih hidup?” Tanya sisi yang kemudian memelukku. Akupun menangis memeluknya. Kami berdua tertidur di bawah pohon besar dengan berselimutkan dedaunan.
“sisi, tia.” Aku terbangun mendengar suara rina.
“kalian masih hidup?, syukurlah.”  Ujar dadah yang tiba-tiba ada di belakang rina. Kami berempat berpelukan sambil menangis.
“tetapi bagaimana dengan una?” ujar sisi dengan nada sedih.
Kami semua menggelengkan kepala dan bersedih. Kami berbincang-bincang hingga mulai malam menjelang. Kami kembali tertidur..

***
“Hey teman-teman, kalian masih hidup?” suara una membangunkan kami yang hendak saja tertidur.
“una kamu masih hidup?” tanyaku kepada una dengan penuh kegembiraan.
“wajahmu pucat sekali apa kamu sakit?” Tanya dadah pada una sambil memegang keningnya.
“heyy, tanganmu dingin sekali?” Tanya sisi pada una sambil memegang tangannya.
“aku gpp kok kawan. Haii, rina anterin aku pipis yuu. Aku mau pipis niiih, pipisnya ga jauh kok. Di tepi sungai itu” ^^  tibaa-tiba saja una memtong pembicaraan dan tidak menjawab pertanyaan dari dadah dan sisi. Aku hanya bisa terdiam melihat kelakuan anehnya una. Aku hanya berdoa semoga una baik-baik saja dan kami semua bisa melanjutkan mendaki gunung mahameru. Yeeeaahhhhh ^^ :D

***
Beberapa menit kemudian..
“aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa,,,, hantu,,,,, hantuu…. Hantuuu…. Hantuu… hantu…..” teriak rina sambil berlari-larian menuju aku, sisi dan dadah yang sedang menghangatkan diri dengan api unggun.
“kamu kenapa rin?” tanyaku heran.
“aku melihat tubuh una mengambang di tepi sungai. Ternyata dia sudah mati” tegasnya dengan nafas terengah-engah.
“apa?” aku, dadah dan sisi kaget mendengar pernyataan rina.
“hey, kalian semua ada apa?” tiba-tiba saja una muncul di belakang tubuh rina dan kami semua sangat kaget sekali serta takut. Perasaan kami bercampur aduk.

“aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, hantuuu” kami semua teriak dan mengambil langkah seribu. Tak peduli mau segelap apapun gunung mahameru saat itu yang pasti kami akan terus melangkah sejauh mungkin menghindar dari una si hantu.

***
Tiba lah kami di sebuah tempat. Karena sepertinya tak terlihat tanda-tanda una mengikuti. Kami semua pun tertidur. Dan tidak ada yang mau tidur di tengah.
“waah rin, kayanya si una dendam nich sama lo. Gara-gara lo nanya aneh-aneh  sama dia. Dia pasti bakalan mau ngebunuh lo” ujar dadah memecah keheningan di saat kami ingin tertidur.
“wahh, gila yee. Yang pas dy masih hidup itu kan gw Cuma bercanda tau. Cuma seru-seruan. Wahh bener-bener nih lo dah. Kalo gw mati lo yang bakalan gw bunuh nanti” ujar rina dengan nada kesal sambil terus menutup mukanya karena takut.
“sudah, sudah. Kita tidur saja” sisi dengan penuh emosi mulai memejamkan matanya.

Kami semua tertidur. Baru 25 menit kami tertidur tiba-tiba una menarik tangan rina.
“aaaaaaaaaaaa, tolongggg… tolongggg…” teriak rina meminta tolong kepada kami. Kami langsung terbangun dan kembali mengambil langkah seribu, tak sempat untuk kami menyelamatkan rina. Karena kami sudah sangat takut sekali di bunuh oleh una. Kami kembali berlari.. hingga berhenti di suatu tempat. Dengan nafas yang terengah-engah akupun berkata  “ sekarang kita hanya bertiga, tetap saling dekat tak ada yang boleh pisah. Saat tidurpun kita harus bergandengan tangan”. Sisi dan dadahpun setuju dengan usulku.

Kami bertiga tidur bergandengan tangan. Aw..aw..aw.. kali ini dadah tidur di tengah. Aku tak bisa tidur. Dan aku melihat rina dan una jalan mendekati kami. Akupun bungkam dan tak bisa berkata. Seketika itu juga tangan kanan dadah di raih oleh rina dan tangan kiri dadah di raih oleh una dan kini mereka menariknya.
“aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa,” teriak sisi yang kemudian menggenggam tanganku sambil berlari-lari..

---
Aku terjatuh. “si, aku tak kuat lagi untuk berlari. Aku sangat lelah sekali” ujarku dengan nafas terengah-engah. “kalau kamu ingin selamat. Kamu saja yang berlari dan tinggalkan aku sendiri” ujarku dengan nada pasrah.

“g bisa, g bisa, g bisaaaaaa. Aku harus tetap sama kamu. Kita harus hiduupppp” tegas sisi dengan nada penuh semangat. Sisi kemudian membantu aku bangkit namun usahanya gagal karena ia telah melihat rina, una dan dadah yang jalan menghampiri kami. Aku bersembunyi di balik pohon besar. Sedangkan sisi berlari, berlari dan terus berlari.

Beberapa menit, aku sendirian akupun mulai takut dan perlahan-lahan aku berjalan ke tepi sungai ingin membasuh wajahku agar aku tidak ngantuk. Aku terkejut melihat tubuhku mengapung. Betapa kagetnya diriku. Kemudian di belakang aku ada sisi, rina, una dan dadah.

“iya itu memang dirimu. Kamu sudah mati” tegas una. Betapa terkejutnya aku.
“jadi saat aku minta anterin pipis sama rina. Ketika aku pipis aku kaget melihat tubuhku seperti itu dan ternyata aku telah mati. Kemudian aku melihat jasad rina ketika aku pipis. Oleh sebab itu aku ingin memberi tau rina bahwa rina dan aku sudah mati. Tapi ternyata rina menganggap bahwa diriku hantu.” tegas una. Baru saja berbicara sebentar rina sudah langsung meneruskan pembicaraan.
“lalu ketika aku sedang menikmati diriku dengan una sebagai hantu aku melihat jasad dadah mengapung di sungai begitupun dengan jasad sisi. Aku dan una hendak ingin member tau apa yang telah kami lihat. Tapi kalian malah kabur” tegas rina.
“kini kamu tau kan bahwa kita semua sudah mati” penegasan kembali dari sisi kepadaku yang hendak ingin memelukku.
“eitzz, eitzzz,, jangan dekat-dekat kalian semua kan hantu” nadaku dengan khawatir.
“plaaaaqq,,,plaaaqq,,,plaaaq” seketika itu juga kepalaku di toyor oleh sisi, dadah, una dan rina.
“bodoh…!! Kamu juga kan hantu.. masa hantu sama-sama hantu takut sich?” ujar rina.
“hahahahahahaa” kami semua tertawa sangat lebar sekali dan kemudian berpelukan.
“sekarang tidak ada lagi yang perlu di takuti oleh kita. Karena kita hidup tetap menjadi 5 sahabat dan matipun hingga kita jadi hantu kitapun tetap menjadi 5 sahabat. J” ujar dadah.

“yeeeeeeeeeeeeaaahhhhh”


---- The end ----





Follow Me On Twitter Follow Me On Instagram Follow Me On Facebook ndorogestii@gmail.com Follow Me On Fanpage Facebook

0 Response to "--- 5 sahabat ----"

Post a Comment