Sebagai kapal yang berlayar, Gue harus punya tujuan, Lagi.





Menjelang ashar, setelah dari jum'at kemarin gue berkutat di depan monitor, ngoding dan sekarang udah clear ngodingnya, tinggal implementasi sih tapi nanti ajalah gue butuh refresh otak 15 menit untuk menumbuhkan semangat gue ngoding lagi. Dalam jeda refresh otak ini, Hmmmm akhirnya gue menarik nafas panjang kembali. Gue teringat akan sesosok pria takdir di masa depan gue nanti. Mungkin sekarang dia lagi ngupil di depan monitor, ga puas ngupil sekarang dia lagi bersihin belek di matanya atau lagi garuk-garuk rambut karena udah seminggu males keramas atau malah pria takdir gue ga punya rambut *upsss.

Kayaknya pria takdir gue lagi tersesat deh, gue dengan segala jurus andalan yang gue punya jujur hampir menyerah. Dengan seribu satu macam cara yang gue lakukan untuk berjumpa pria takdir gue jujur hampir lelah. Tetapi gue tetap bertahan, gue terus berdoa dan gue yakin Takdir Allah itu indah. Meskipun ingin menyerah, gue bangkit lagi. Meskipun gue merasa lelah gue minum vitamin c u1000 biar ga lelah *gagalfokus. Yahhhh tetap saja, Kata Allah pada gue "Sabar dulu". Dan iyaaa, gue sabar yaa meskipun sabar dengan sedikit keluhan dan curhat sana-sini sama sahabat dan yaa gue masih sabar....

Fine, Sebagai wanita yang berada di dalam kapal yang terombang-ambing dilautan gelora mencari kebahagiaan dan untuk menopang kasih laah malah nyanyi -_-' (lagu janji manismu) apasih ga jelas banget gue. Oke gue ulangi sebagai wanita yang berada di dalam kapal yang terombang-ambing dilautan, usia mendekati seperempat abad (masih ada 2 tahun lagi sih). Gue harus merelakan dengan kepedihan rencana indah yang gue impikan ketika kecil dulu "menikah muda". Sekarang pupus sudah, yaa meskipun ga ada yang tau takdir siapa tau besok gue bertemu jodoh terus dilamar, menikah dan hidup bahagia selamanya aamiin.

Hmmmm, Gue merasa kapal yang gue naikin yang dulunya punya tujuan sekarang kehilangan kompas. Gue gatau harus berlayar kemana, gatau lagi harus kearah mana yang biar sampai pada pelabuhan hati yang bener-bener jadi pelabuhan hati gue untuk yang terakhir kalinya. Jujur banget gue cape dengan cinta yang salah. Berusaha berlayar tanpa kompas, berhenti di pelabuhan yang salah lagi, salah lagi yaaa elah ga kelar-kelar ini mah.

Gue,,, gue,,,, gue harus punya tujuan lagi di dalam kapal yang gue naiki ini, FIX !!!
Gue buat tujuan utama kapal gue, dan iya tujuan kapal gue berlayar adalah ingin mendarat di pelabuhan "Rumah Tangga Yang Sakinah Mawadah Warahmah" aamiin ya Allah semoga secepatnya....
Setelah di buat peta nya,,, Gue baru sadar sekarang, pantes aja selama ini gue selalu mendarat di pelabuhan yang salah lagi salah lagi...
Jelas aja berasa kaya ga ada arah tujuan kalau di tengah laut, karena selama ini kapal gue berlayar tanpa nahkoda. laaah -_- cape deh *tuingtuing
Tau kan nahkodanya itu apa? Iya nahkodanya itu pria takdir :)


-Sugestiku

26 Oktober, Jakarta





Follow Me On Twitter Follow Me On Instagram Follow Me On Facebook ndorogestii@gmail.com Follow Me On Fanpage Facebook

2 Response to "Sebagai kapal yang berlayar, Gue harus punya tujuan, Lagi."

  1. fitra says:

    wow.. blog diary....

    Gesti says:

    @fitra rahim : wohooo akhirnya di baca juga. follow juga yaa blognya. baca juga tulisan yg lainnya :) thank you udah mampir hohoho

Post a Comment