Dia gadis berkerudung merah
Aku adalah asisten masinis KCJ.
Pagi ini bertugas di Kereta ka1337 tujuan Jakarta Kota. Sudah biasa hal-hal
yang aku lihat di gerbong khusus wanita, saling dorong sesama penumpang,
berdesakan melihat para wanita yang terengah-engah mengatur nafasnya, melihat
para wanita dengan wajah memucat melirik kearahku seperti berbicara sesuatu
namun aku tak mampu untuk mengartikannya. Tidak dengan pagi ini, ada yang beda
di gerbong itu. Tepat di hari Jum’at, aku melihat seorang wanita bersandar di
sudut pintu dekat masinis. Matanya sayu,
dengan Al-qur’an ukuran kecil di tangannya. Aku tidak pasti mendengarnya apakah
bacaannya merdu atau terbata-bata? Aku
juga tidak tau bacaan surat mana dari Al-qur’an yang sedang dia bacanya?
Stasiun Bekasi, Gerbong wanita
cukup lengang. Sebelum berangkat keretanya, aku pastikan wanita itu benar-benar
membaca Al-qur’an atau hanya sekedar mencari surat tertentu kemudian
menutupnya? Ternyata, dia membacanya. Stasiun Kranji, Stasiun Cakung, kereta
masuk di jalur 1 dan tertahan beberapa menit di sini karena ada kereta api
jarak jauh. Aku lirik lagi ke gerbong khusus wanita, wanita itu masih membaca
Al-Qur’an dengan khusyuk. Gerbong wanita
belum padat, masih sedikit lengang.
Stasiun klender baru, Stasiun
Buaran. Gerbong wanita mulai padat. Aku lirik kearah belakang gerbong khusus
wanita lagi, MasyaALLAH wanita itu masih tetap membaca Al-qur’an dalam keadaan
penuh sesak, tidak menghiraukan apapun kondisinya kereta dia tetap membaca
Al-qur’an. Stasiun Klender, tiidak ada satupun penumpang yang bisa masuk ke
gerbong wanita karena memang sudah sangat sesak. Di pemberhentian stasiun ini
aku sengaja tidak melirik kearah wanita itu. Aku sungguh tidak tega, entah ini
lain tidak seperti biasanya bagiku. Biasanya aku biasa saja melihat wanita
dalam keadaan berdesakan seperti itu. Tapi untuk melihat kearahnya yang sedang
membaca Al-Qur’an aku tidak tega.
Kereta akan tertahan lama di sinyal
masuk Jatinegara. Aku melirik kearah belakang ingin memastikan apakah dia masih
membaca Al-qur’an? MasyaALLAH, wanita itu manis sekali, anggun, aku bahkan bisa
menebak di balik maskernya yang berwarna hijau pasti menyimpan kesejukkan
disetiap senyumannya. Dipeluknya Al-qur’an itu ke dadanya, sambil sesekali
menatap kearahku penuh curiga. Karena
kereta tertahan lama, aku berkali-kali meliriknya, seperti ingin mengenalnya
lebih dekat lagi, tapi tidak mungkin aku berbicara dengannya. Kami ada dekat
tapi terhalang kaca. Siapa dia?
Stasiun Jatinegara, akhirnya kereta
berangkat juga setelah tertahan beberapa menit. Aku melirik kearah gerbong
wanita. Dia sudah tidak ada ditempatnya. Mataku mencarinya, kearah kereta
Bogor. Dan yappp, wanita itu berjalan cepat kearah kereta Bogor. Wedges
cokelat, Rok Hitam, sweater abu-abu dan dengan kerudung merah. Wanita yang aku
kagumi pagi ini di gerbong wanita KCJ Jurusan BKS – JKK KA1337. Yaaa, dia gadis
berkerudung merah.
0 Response to "Dia gadis berkerudung merah"
Post a Comment