** bintang **

*Bintang*


    Ketika aku mulai memejamkan mata. Jauh di alam yang berbeda disana ada seseorang yang menungguku. Entah menunggu untuk apa?? Tapi yang pasti Setiap kali aku datang ke alamnya. Ia selalu tersenyum dan menyambut kehadiranku. Ia sahabatku, memang sahabat yang hanya ada di mimpiku. Tapi dia adalah sahabat yang sangat special. Ia cerita banyak tentang keadaan alamnya. Sesekali dia selalu mengusap rambutku saat bercerita.


    Bintang, itulah namanya. Aku memberi nama bintang karena dia ada di mimpiku saat malam tiba. Sama seperti bintang. Pancaran matanya sama seperti bintang, senyumnya pun sama seperti bintang. Yaa, dia memang bagaikan bintang. Seperti bintang.
    Saat aku menangis dan sendiri di tengah-tengah orang tertidur lelap. Bintang menyapaku tuk bermain bersamanya. Ini memang kelihatan aneh. Tapi aku sungguh merasakan kehadirannya malam itu. Aku tak menyangka makhluk yang ada dalam dunia mimpiku datang ke alamku. Hanya untuk menemuiku dan membuatku tersenyum kembali.
    Saat semua orang yang ku kenal memusuhiku dan tak mau tersenyum padaku. Bintang datang dengan pancaran indahnya. Dia memberikan aku kesejukan saat aku ada disampingnya. Setiap kali aku merasa sendiri, bintang selalu mengingatkanku bahwa selalu ada dia yang akan menemaniku saat semua orang menyayangiku atau membenciku.
    Tapi aku sedih. Suatu ketika aku sedang menangis dan aku ingin bintang ada untuk aku. Aku mencoba tuk datang ke alamnya. Aku tunggu dia di bulan. Tapi, dia tak datang. Aku Tanya pada matahari kenapa bintang tak ada?? Matahari tak menjawab pertanyaanku. Aku menangis tersedu-sedu. Burung camar pagi itu membuat aku keluar dari alam bintang.
    Aku selalu bertanya-tanya dalam hati. Kenapa bintang tak ada?? Kemana dia?? Tega sekali membiarkan aku sendiri disana, dimalam itu dan sampai saat ini. Kemana pancaran indah di wajahnya itu??
    Malam kembali tiba. Lagi-lagi aku menangis dan merasa sendiri. Aku jadi teringat kejadian minggu lalu. Aku menangis dan bintang datang untuk mengusap air mataku. Tapi kini?? Aku sama sekali tak tau dimana bintang.
    Aku kembali mencoba datang ke alamnya. Lagi-lagi bintang tak ada. Aku terbangun saat matahari belum terbit dan saat tengah malam tiba. Aku tak bisa memejamkan mataku. Akupun gelisah. Aku bagaikan ikan yang baru saja kekurangan air akibat kemarau panjang. Aku bangun saja, aku paksakan diriku untuk melangkah ke kamar mandi untuk menjalankan sholat tahajud. Aku berihtiar dan berdzikir serta berdo’a semoga ALLAH segera mengajari aku tuk tegar menghadapi kesendirianku ini. sesudah sholat, hatiku tenang. Aku merasakan kedamaian dan tak sendiri lagi.
    Ketika aku memejamkan mata. Aku mendengar seperti suara bintang yang memanggil-manggil namaku. Saat aku mengejar dan mencari tau asal suara itu. Hanya ada hembusan angin yang berasa menyapaku dan membelai rambutku.
    Sungguh sangat misterius sekali kepergian bintang itu. Malam itu aku kembali datang ke alamnya. Aku teriak sekencang-kencangnya di bulan. Seluruh tata surya menegurku dan memarahiku. Ooh, aku sangat sedih sekali. “bintang, bintang. Hikz, hikz. Kamu tega tinggalin aku sendiri” rintihku pada bulan. Bulan hanya diam. Mataharipun diam. Pancaran cahaya embun pagi mengantarkan aku kembali ke alamku.
    Bibiku pagi itu menyiapkan sarapan untukku. Aku kesal dengan kejadian malam tadi. Spontan aku melemparkan piring itu ke lantai. “kemana bintangku??” teriakku sambil menangis dan melangkah ke mobil jemputan sekolahku.
    Semua teman-temanku yang berada di mobil itu angkat bicara. Mereka malah ketakutan melihat keadaanku yang seperti sekarang ini. memang sich aku kelihatan sangat rusak dan hancur. Sepertinya fisik dan mentalku terganggu. Mungkin karena faktor dari kesendirianku ini.
    Aku memang sangat terpukul dengan kejadian itu. Aku jadi semakin sendiri. Aku memang anak satu-satunya, aku punya uang tapi aku tak punya kasih sayang dari orang tuaku. Setiap kali mereka kumpul mereka hanya berantem saja.
    Hari itu aku hanya sekolah setengah hari saja, karena Mendadak badanku panas. Aku di bawa ke rumah sakit langgananku. Yaaa, memang peristiwa seperti itu sudah terbiasa terjadi padaku.
    Setelah pemeriksaan berjalan ternyata aku mempunyai penyakit yang aku tak tau sampai saat ini apa penyakit itu. Karena setiap kali aku bertanya bibi selalu tidak ingin memberi tau aku. Bibi malah menangis dan mengusap rambutku sambil berkata “semoga suatu saat nanti kamu akan menemukan kebahagiaan di luar sana bersama orang-orang yang menyayangimu kejoraku”
    Malam jum’at kliwon tiba. Aku ingat klo malam itu bintang pasti ada di alamnya sedang bermain-main. Untuk itu setelah shalat isya aku langsung tertidur. Aku pergi ke alam bintang. Dan ternyata benar bintang ada. Dia tersenyum “kejora, jangan sedih yuph..!! jangan takut akan kesendirianmu itu. Sendiri bukan berarti sepi” aku tak mengerti dengan ucapan itu. Tapi rasanya itu seprti ucapan selamat tinggal padanya untukku karena dia tak bisa lagi hadir di mimpiku maupun dinyataku.
    Seketika aku memeluk bintang “bintang, jangan pergi. Aku takut sendiri. Aku sudah terlalu lemah untuk bisa menjalani hidup ini sendiri. Aku senang menjadi sahabatmu. Meskipun kamu hanya ada di mimpiku” bintang terdiam tak menjawab atau komentar apa-apa tentang omonganku itu.
    Perlahan ia menjauhiku dan menghilang. 1 lembar kertas terjatuh di depanku berdiri. Itu surat untuk ku dari bintang. Suntikkan dokter pagi itu membuatku kembali ke alamku. Tak sempat aku membaca surat itu aku terbangun, aku tak tau apakah surat itu masih ada di alam cana? Apakah bintang akan kembali untukku??
    Siang hari mama-papaku datang membawa kabar baik. Mereka tidak berantem lagi dan mereka memberikan aku hadiah ulang tahunku. Hmm, aku baru ingat hari ney usiaku genap 12tahun. Ketika aku mau buka hadiah itu, dokter datang dan menyuruhku istirahat. Aku tidak mau, tapi apa lah daya ku ini? akhirnya aku di bius paksa.
    Suntikkan itu membawa aku kembali kealam bintang. Aku diam, aku teringat surat itu. Aku mencari-cari dan di belakang bintang datang dan memelukku. “ra, isi surat itu telah sampai ke alam kamu. Baca dengan teliti dan jaga baik-baik. Jangan pernah lupakan aku. Kelak aku akan datang ke dunia nyatamu. Tunggu aku dan jangan pernah lupakan aku” aku semakin sedih dengan semua ini. aku terdiam dan berfikir apa maksud dari semua ini. mama papaku kembali menyayangiku tapi sahabatku yang slama ney selalu ada untukku saat aku sedih dan senang seperti ingin pergi dariku. Aku jadi semakin tak mengerti apakah aku lebih tegar kehilangan seorang sahabat yang selama ney menemaniku tapi mendapatkan kasih sayang dari orang tua yang baru saja aku rasakan selama ney atau sebaliknya??
    Tak terasa aku sudah bisa pulang siang ini. dalam perjalanan aku tertidur. Aku kembali bertemu bintang. Dia berkata “ra, tunggu aku di alam nyatamu” aku terbangun. Aku diam lalu perlahan aku memejamkan mataku kembali. Tak sengaja aku mendengar samar-samar pembicaraan papa, mama dan bibiku yang isinya tentang penyakitku. Ternyata aku terkena penyakit yang mempunyai daya khayal yang tinggi yang mengakibatkan aku menjadi depresi berat. Aku tak menyangka anak seusiaku ini sudah terkena penyakit semacam itu.
    Sesampainya dirumah. Mama yang biasanya sibuk dengan pekerjaannya kini menemaniku tidur dan menyelimuti serta mencium keningku. Aku senang sekali ada perubahan pada diri mama.
    Malam tiba, aku datang kealam bintang. Bintang tak ada, aku kembali sendiri lagi. Malam-malam itu terjadi berulang-ulang hingga usiaku 15th. Aku sedih, aku menjdi sangat benci pada bintang. Hampir tiap malam aku tidak tidur karena aku tidak mau bertemu bintang lagi. Aku benci sama bintang. Aku benciii. Kali ini aku terkena penyakit insomnia. Penyakitku bertambah dan bertambah. Aku benci sekali dengan bintang. Sampai saat ini aku tak mau bertemu dengan bintang.
    Suatu malam pada malam jum’at kliwon. Aku ketiduran obat tidur yang di berikan papaku mengantarkan aku kealam bintang. Suasana berubah. Semuanya berubah. Bintang datang dan memelukku. Dia meminta maaf atas kepergian dia selama ney. Dia hanya datang sebentar dan berkata “kepergianku ini adalah untuk mempersiapkan pertmuan kita di alam kamu kejora. Agar kamu tau siapa sebenarnya aku ini. sebentar lagi aku nyata bukan maya lagi untuk kamu” aku bertanya dalam hati kenapa bintang?? Kenapa? Kamu ga perlu datang ke alamku. biar aku saja yang datang kealammu. Aku senang sudah bisa kenal kamu bintang.
    Suara jam beker pagi ini membawaku kembali ke alamku. akhirnya aku bergegas mandi, pakai baju dan sarapan lalu naik ke mobil papa dan berangkat kesekolah. Didalam perjalanan. Aku berfikir, benar juga selama ney aku hanya bisa mendengar suara bintang, dan merasakan kehadirannya. Tentang pancaran wajahnya yang indah itu ternyata hanya faktor penyakitku waktu aku kecil dulu bahkan masih ada sampai sekarang ini. Entah kenapa dan apa yang aku rasa? Aku jadi ingin cepat-cepat bertemu bintang.

Siang ini sepertinya cuaca mendung dan tak bersahabat. Hujanpun turun, aku berlari pulang hujan-hujanan dengan teman-temanku. Di perjalanan pulang aku mendengar seperti ada suara bintang yang memanggilku. Aku cari-cari suara itu ternyata hanya perasaan aku saja.
    Malam ney aku ragu untuk memejamkan mataku. Sudah banyak pil tidur aku habiskan tapi malam ney aku tetap saja tak bisa tidur. Entah apa yang ada di pikiranku dan entah apa yang aku pikirkan sehingga aku tak bisa tidur. Aku sedih, lagi-lagi malam ney aku menangis. Sepertinya penyakitku itu sudah masuk dan mempengaruhi otakku. Sehingga aku tak bisa tidur. Apakah penyakitku itu tak bisa di sembuhkan? Begitu besar uang mama dan papa di keluarkan hanya untuk biaya aku ke dokter.
    Lagi-lagi malam ini aku tak bisa tidur. Hingga shubuh menjelang. Setelah solat aku keluar rumah dan menghirup udara segar pagi itu sambil olah raga. Entah mengapa tiba-tiba mama memelukku dari belakang dan selalu mengusap rambutku sambil berkata “siapa bintangmu itu sayang?” aku kaget saat mama menyebut nama bintang. Aku tak tau dan tak mengerti dengan semua ini? “siapa dia ma? Kejora ga kenal” tegasku. Aku pura-pura tak tau tentang semua itu.
    “sayang, lupain aja teman khayalanmu itu. Dia maya” Jelas mama padaku sambil mencium keningku dan tersenyum kasihan melihat keadaanku yang sekarang ini terlihat lemah sekali. Aku semakin tak mengerti maksud mama. Aku masuk kamar dan menangis. Gimana g? mama menganggap bintang itu maya tapi aku selalu ingat kata-kata bintang bahwa dia akan datang keduniaku.
    Tak terasa umurku 16th. Aku kelas 2SMK. Dimana saat itu aku sedang sibuk-sibuknya dengan sekolahku. Hari senin awal pertama kali semester 1 aku kelas 2. Lab komputerku sudah bisa internetan. Di sekolah aku dan teman-teman sering sekali chatting. Aku mendapatkan teman chattingku namanya Vian. Dia sepertinya anak yang baik. Dia juga seperti murid yang teladan di sekolahnya dan selalu dapat beasiswa. Hmm, aku sering sekali chatting dengan dia bahkan aku sudah tukeran nomor handphone dengannya.
    Kesibukkan aku dan dengan bertambahnya usiaku membuat aku lupa dengan bintang. Bintang juga mulai tak ada di alamnya saat aku bermain ke sana. Malam ney aku kembali merasa kesepian, sendiri dan aku menangis. Aku rindu bintang. Aku ingin bertemu bintang. Dimana dia, meskipun dia maya tapi aku selalu berharap dia baik-baik saja dan tidak lupa denganku. Bintang, bintang dan bintang. Meskipun dia maya tapi hatiku yakin bahwa dia sesungguhya nyata.
    Handphoneku bordering. Ternyata itu dering sms dari vian yang isinya slamat malam dan selamat tidur. Aku balas smsnya dan kami smsan sampai aku tertidur. Selama ney aku memang hanya smsan dengan vian dan aku ga pernah telponan dengan dia. Kedekatan aku dengan vian membuat aku jauh dengan bintang. Bahkan aku tak lagi bertemu dengannya di alam mimpiku.
    Hari-hariku, ku luangkan untuk smsan dengan vian. Hingga suatu ketika vian mengajakku ketemuan. Aku ga keberatan akupun ketemuan dan aku terkejut saat mendengar suaranya, melihat senyuman indah di wajahnya dan menatap matanya. Entah kenapa ney?? Tapi suara vian itu seperti bintang, sahabat ku yang maya itu. Ya ALLAH ternyata bintang benar-benar datang keduniaku. Aku bercakap-cakap dengannya. Dia sungguh indah, maha suci ALLAH yang menciptakan lelaki seperti vian. Lelaki yang sopan, ramah dan murah senyum.
    Sesampai di rumah aku memikirkan vian. Ya ALLAH apa yang terjadi denganku? Apakah aku jatuh cinta? Aku akui akhir-akhir ini aku jadi sering bercermin dan melamun. 1th telah berlalu. Aku makin dekat dengan vian. Namun kedekatan itu hanya sebentar. Vian sms ke hp aku yang isinya “ra, maafn aku mungkin aku dah ga bisa temenin kamu lagi. Aku punya cita-cita aku harus raih cita-cita itu. Besok sabtu kamu datang ke acara pensi perpisahan sekolahku. Kamu datang ya..!!”
    Hari sabtu telah tiba. Aku datang ke pensinya dan tepat sekali dia sedang mengisi acara itu dengan menyumbangkan lagu st12 yang judulnya rasa yang tertinggal dan ATSL. Pada saat dia menyanyikannya yang dia lihat hanya mataku. Aku mengerti apa maksdunya sekarang. Setelah lagunya habis dia sms ku “ra, ambil 1lembar surat di motor kamu” aku penasaran aku langsung ke motor aku dan aku baca isi suratnya.
Sahabat hatiku yang selalu ada untukku
Kejora, mungkin ini terlalu cepat. Tapi jangan cari aku lagi. Aku ingin pergi dengan segudang impianku untuk meraih cita-citaku menjadi seorang musisi. Seorang musisi, memang sangatlah berat. Tapi aku ingin kuliah di luar negeri ambil jurusan music. Maaf banget aku mungkin dah ga bisa temenin kamu lagi.
Aku ingin di saat aku kembali kamu dah bahagia dengan apa yang kamu dapatkan sesuai kemampuan kamu. Dan aku juga ingin kembali saat aku bahagia dan apa yang aku inginkan tercapai. Aku memang kenal kamu hanya lewat chatting tapi bagiku semua lebih dari itu. Kamu teman hati dan jiwaku.
Lagu itu special aku persembahkan untukmu. Aku hanya bisa mengungkapkan itu lewat lagu kejoraku. Tetaplah kau bersinar karena pancaran indah yang ada di paras wajahmu itu takkan hilang meskipun aku tak ada di sampingmu.
Biarkanlah rasaku ini telah melayang jauh. Kelak aku akan kembali untuk menghabiskan hidupku padamu. I will akways love you

    Hatiku bagai tersambar petir membaca isi surat itu. Sepertinya aku tak pantas bahagia. Teman-temanku selalu menghilang begitu saja. Bahkan vian sekalipun orang yang ternyata mempunyai perasaan yang sama denganku telah pergi dan tega membiarkan aku sendiri. Ooh sungguh kapankah aku bisa kembali bersama mereka.
    Aku kembali sendiri. Aku lewati hari-hariku itu hingga aku kuliah. Aku sibuk dengan urusanku. Saat aku melihat televisi ada vian. Ternyata ia berhasil menjadi musisi di Negara Jerman. Ia sukses. Aku telepon ke hpnya selalu sibuk dan yang angkat asistennya. Aku kangen sekali padahal waktu itu vian agy ada konser di Indonesia. Tapi sepertinya kesuksesan membuat dia lupa denganku.
    Dia jadi semakin seperti bintang. Ataukah dia memang bintang? Aku jatuh sakit. Saat aku dirawat hanya mama yang menemaniku. Saat aku tertidur aku bermimpi bintang datang menemui aku dan berkata “ayo kejora jadilah sahabat sejatiku disini”tanganku di tarik secara perlahan oleh bintang aku bagaikan terbang melayang-layang. Dan aku melihat orang-orang menangisiku. Entah apa yang mereka tangisi. Di alam bintang aku hanya berkata pada mama “ mama maafkan aku. Aku ingin disini saja bersama bintangku. Karena aku merasa damai disini. Aku merasa punya teman banyak. Ma, Aku akan selalu disini selamanya bersama bintang”

***the end***

(Bintang Kejora)

Februari, 09 2009



Follow Me On Twitter Follow Me On Instagram Follow Me On Facebook ndorogestii@gmail.com Follow Me On Fanpage Facebook

0 Response to "** bintang **"

Post a Comment